Cara Memilih Model Pembelajaran

Ditulis oleh:
 Cara Memilih Model Pembelajaran


        Dalam pembelajarkan suatu materi (tujuan/kompetensi) tertentu, tidak ada satu model pembelajaran yang lebih baik dari model pembelajaran lainnya. Artinya, setiap model pembelajaran harus disesuaikan dengan konsep yang lebih cocok dan dapat dipadukan dengan model pembelajaran yang lain untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dalam memilih suatu model pembelajaran harus mempertimbangkan antara lain materi pelajaran, jam pelajaran, tingkat perkembangan kognitif siswa, lingkungan belajar, dan fasilitas penunjang yang tersedia. Dengan cara itu, tujuan (kompetensi) pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai.
Hal itu sejalan dengan pemikiran Arends (1997:7) yaitu model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahapkegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan engelolaan kelas. Hal itu dengan harapan bahwa setiap model pembelajaran dapat  mengarahkan kita mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
    Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan model pembelajaran sangat dipengaruhi oleh 1) sifat dari materi yang akan diajarkan, 2) tujuan akan dicapai dalam pengajaran, 3) tingkat kemampuan peserta didik, 4) jam pelajaran (waktu pelajaran), 5) lingkungan belajar, dan 6) fasilitas penunjang yang tersedia.
    Kualitas model pembelajaran dapat dilihat dari dua aspek, yaitu proses dan produk. Aspek proses mengacu apakah pembelajaran mampu menciptakan situasi belajar yang menyenangkan  (joyful learning) serta mendorong siswa  untuk aktif belajar dan berpikir kreatif.  Aspek produk  mengacu apakah pembelajaran mampu mencapai tujuan (kompetensi), yaitu meningkatkan kemampuan siswa sesuai dengan standar kemampuan atau kompetensi yang ditentukan. Dalam hal ini sebelum melihat hasilnya, terlebih dahulu aspek proses sudah dapat dipastikan berlangsung baik.
    Karena itu, setiap model memerlukan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang berbeda. Setiap model memberikan peran yang berbeda kepada siswa, pada ruang fisik, dan pada sistem sosial kelas. Sifat materi dari sistem saraf (penerimaan/proses berpikir) banyak konsep dan informasi-informasi dari teks buku bacaan materi ajar siswa, di samping banyak kegiatan pengamatan gambar-gambar. Tujuan yang akan dicapai meliputi aspek kognitif (produk dan proses) dari kegiatan pemahaman bacaan dan lembar kegiatan siswa (Trianto 2007: 5-6).
Berikut ini diberikan contoh model pembelajaran yang mengaitkan antara tema, subtema, pembelajaran menjadi unit kegiatan pembelajaran yang terpadu dan berkesinambungan.
Contoh 1
Topik/Tema    : Lingkungan
Subtopik    : Beberapa subtopik yang dapat dipilih
1.    Kebersihan lingkungan
2.    Pencemaran lingkungan
3.    Ketertiban lingkungan
4.    Peran pemuda dalam melestarikan lingkungan

Aspek keterampilan bahasa  yang dikembangkan
1. Membaca (menangkap isi bacaan)
2. Menulis (menggunakan kata baru dalam konteks)
3. Berwawancara
4. Menulis (menulis karangan atau surat)
5. Membaca (membaca cerpen kemudian membicarakan hal-hal yang menarik)
Apabila subtopik yang dipilih adalah kebersihan lingkungan maka pengembangannya menjadi program belajar dapat berwujud, misalnya, seperti berikut ini.
1.    Membaca bacaan tentang pentingnya kebersihan lingkungan
2.    Menyusun dan menjawab pertanyaaan tentang isi bacaan
3.    Mencari kata sulit, sinonim, dan lawan kata.
4.    Menggunakan kata sulit dalam kalimat
5.    Melakukan pengamatan tentang masalah kebersihan di lingkungan setempat
6.    Mencatat hasil pengamatan
7.    Membuat daftar pertanyaan tentang masalah kebersihan lingkungan
8.    Berwawancara dengan penduduk setempat tentang kebersihan lingkungan
9.    Mencatat dan membuat laporan hasil wawancara
10.    Menulis karangan singkat tentang masalah kebersihan lingkungan
11.    menulis surat pembaca atau surat kepada Kepala Desa mengenai kebersihan
12.    Membaca cerpen dan mendiskusikan hal-hal yang menarik dalam cerpen itu. Misalnya tentang pelukisan atau suasana.

Contoh 2
Tema        : Teknologi
Subtema    : Beberapa anak tema yang dapat dipilih
                            1. Teknologi untuk kepentingan sehari-hari
                            2. Teknologi dalam rumah tangga
                            3. Teknologi di pedesaan
                            4. Manfaat teknologi untuk meningkatkan produksi
Aspek keterampilan bahasa yang dikembangkan
                            1. Menyimak penjelasan dan menangkap maksudnya
                            2. Mengamati
                            3. Mencatat sesuatu yang diamati
                            4. Menjelaskan cara kerja atau atau cara menggunakan sesuatu alat
                            5. Menulis karangan
Apabila yang dipilih teknologi dalam rumah tangga maka pengembangan model pembelajarannya dapat berwujud sebagai berikut.
1.    Menyimak penjelasan apa yang dimaksud dengan teknologi dan manfaatnya bagi manusia.
2.    Menceritakan kembali secara lisan hasil simakannya.
3.    Mencatat manfaat tiap macam teknologi.
4.    Menjelaskan apa akibatnya jika tidak ada teknologi.
5.    Menjelaskan bagaimana cara kerja dan cara menggunakan alat rumah tangga dan merawatnya (tertulis).
6.    Membuat karangan fiksi, misalnya apa yang terjadi apabila teknologi tidak berkembang seperti sekarang.


Sekian artikel mengenai Cara Memilih Model Pembelajaran.

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

Judul: Cara Memilih Model Pembelajaran
Ditulis Oleh: Ladida
Untuk artikel lainnya silahkan lihat di Daftar Isi.
0 komentar "Cara Memilih Model Pembelajaran", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar